Senin, 20 Mei 2013

PERAN TEHNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM MEINGKATKAN PROFESIONALISME GURU

Pendahuluan


Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru adalah tema tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah ini. Sebuah teman yang menarik untuk di kaji mengingat keberadaan guru sangat sentral dalam pembangunan bangsa.
Dalam era globalisasi ini guru di tuntut lebih jeli memanfaatkan peluang dan kemajuan tehnologi yang berkembang pesat dewasa ini. Oleh karena itu ini menjadi kajian yang menarik untuk di bahas.
Penulis mencoba mengupas masalah itu dengan paper ini. Tentu saja tulisan ini tidak sempurna,di sana – sini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan demi perbaikan tulisan di masa mendatang

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka  mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik Oemar;1999 3). Ponit yang penting dari pengertian tentang pendidika bahwa pendidikan adalah proses. Karena proses, maka pendidikan memerlukan suatu tahapan rencana mulai dari  perencanaan, persiapan, pelaksanaan,monitoring, dan evaluasi. Artinya kegiatan pendidikan itu  terstruktur karena mempunyai tujuan untuk mempengaruhi dan “mengubah” manusia menjadi lebih baik.
Pendidikan, dalam makna yang umum dapat di beri arti sebagai komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang disusun untuk menumbuhkan kegiatan belajar (Sudjana D;2004 3) Dari pengertian pendidikan tersebut tersirat usaha sadar untuk menumbuhkan/ membangkitkan sebuah aktifitas yang itu disebut dengan kegiatan belajar. Tentu saja dalam menumbuhkan aktifitas ada usaha – usaha yang terencana dan terukur. Usaha – usaha inilah yang disebut sebagai komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan. Disebut berkelanjutan karena usaha itu tidak sekali jadi. Akan tetapi merupakan suatu proses, terencana dan meningkat dari waktu ke waktu. 
 Ada tiga komponen yang penting dalam keberhasilan pendidikan. Ketiga komponen itu saling bersinergi, saling erat hubungannya. Satu saja dari komponen itu terganggu maka akan mempengaruhi pendidikan itu sendiri. Ketiga komponen pendidikan itu adalah; sekolah, lingkungan dan keluarga. Ketiga komponen ini berperan aktif dalam keberhasilan suatu pendidikan.  Sekolah adalah salah satu komponen yang penting di dalam proses pendidikan. Dalam sekolah terdapat guru yang berperan aktif dan utama dalam keberhasilan pendidikan. Dalam kajian kali ini akan di bahas mengani peran guru dalam pendidikan, khususnya bila di kaitkan dengan pemanfaatan tehnologi informasi dalam pendidikan.
Dalam proses pendidikan tidak terlepas yang namanya guru. Dialah penggerak utama pendidikan. Perannya sangat strategis, karena seorang guru sebagai pelaku utama pendidikan. Proses belajar mengajar sangat erat kaitannya dengan aktifitas guru. Bisa dikatakan bahwa setiap proses pendidikan memerlukan peran seorang guru/pendidik yang mumpumi. Bahkan ketika  membaca buku saja ada “guru” yang mengajarkan. Tentu saja tidak langsung seperti di kelas. Namun dari uraian tersebut di atas  tersirat bahwa guru adalah  pelaku yang penting di dalam proses pendidikan.
Guru yang baik akan mempersiapkan materi untuk diajarkan kepada murid. Perencanaan pembelajaran adalah hal yang sangat perlu dipersiapkan dalam mengajar suatu mata pelajaran di kelas. Ini termasuk tugas utama seorang guru dalam pendidikan. Dalam perencaan perencaan pembelajaran juga mencantumkan evaluasi pelajaran misalnya, ulangan harian, ujian tengah semester, ujian semester. Dan yang tak kalah penting adalah pemanfaatan media di dalam pembelajaran yang akan di lakukan.
Dalam era tehnologi ini manusia sangat dimanjakan dengan kemajuan tehnologi yang begitu memudahkan. Begitu juga dalam dunia pendidikan, guru kini dimudahkan dengan kemajuan tehnologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung dan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar. Dalam paper kali ini akan dibahas mengenai peran kemajuan Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan untuk meningkatkan profesionalme guru.

 Pembahasan


Pada masa revolusi banyak rakyat muda belia yang terjun dalam peperangan merebut kemerdekaan. Pada tahun sekitar 1950 dimulaikan sarana radio sebagai media menyajikan bahan pembelajaran (Miarso Yusufhadi;2003 147). Cara ini dianggap efektif karena pada waktu itu sangat sedikit proses belajar mengajar diselenggarakan di dalam sekolah. Sebab pada masa yang belum stabil penyelanggaraan pendidikan belum bisa bertumpu pada sekolah. Faktor keamanan menjadi hal yang penting pada masa itu. Dengan radio proses belajar mengajar menjadikan pembelajaran yang tidak langsung. Namun usaha itu tidak mematahkan semangat para guru dan murid yang tersebar. Justru dari situ bisa membuktikan bawa di tengah keterbatasan yang ada usaha pendidikan tetap dilakukan dan diperhatikan.
Pada masa orde baru secara eksplisit tertuang dalam Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Dalam Pelita I dicantumkan secara eksplisit digunakannya siaran radio dan televisi untuk peningkatan mutu dan pemerataan kesempatan pendidikan(Miarso Yusufhadi;2003 147). Dalam penerapan selanjutnya berkembanglah dengan pesat, antara lain dengan dikembangkannya dengan sistem pendidikan terbuka (SLTP Terbuka,Madrasah Tsanawiyah Terbuka, Universitas Terbuka), penggunaan radio untuk penataran guru, sistem belajar mandiri untuk meningkatkan kualitas guru sekolah dasar (SD) dan sistem pelatihan jarak jauh yang pengembangannya dikoordinasikan oleh IDLN (Indonesian Distance Learning Network)
Semua bentuk tehnologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada (Miarso Yusufhadi;2003 151). Dalam praktek pendidikan tehnologi telah mempermudah guru dalam proses belajar mengajar. Penyampaian materi yang dipoles dengan tehnologi memperingan tugas guru dalam proses pendidikan. Selain itu dengan tehnologi bisa mengefektifkan dalam proses belajar dan menghemat proses belajar mengajar. Karena guru akan terbantu dengan penggunaan tehnologi informasi.
Dengan pemanfaatan tehnologi akan membuat guru menjadi profesional. Karena akan mumpuni dalam mengajar dan  efektif dalam pencapaian tujuannya. Menurut Ki Supriyoko,M.Pd guru yang baik, dalam hal ini adalah guru dengan kepemilikan profesionalisme yang memadai, merupakan persyaratan mutlak bagi terselenggarannya proses pendidikan yang baik (Ki Supriyoko;2003 xxiii). Ini sejalan pendapat Prof Dr H Tukiran Taniredja yang mengatakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat di tempuh dengan berbagai cara, antara lain peningkatan bekal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, peningkatan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar ( Taniredja Tukiran;2012 1)
Direktorat Jendral Pendidikan  Luar Sekolah dalam mengembangkan jangkauan pendidikan juga memiliki model layanan pendidikan yang berbasis tehnologi. Dalam proses pendidikan, diterapkannya e-learning. Yaitu pendidikan kesetaraan secara “online” sebagai alternatif bagi peserta didik yang relatif sulit untuk bertemu langsung dengan tutor atau meninggalkan tempat kerjanya. Selain itu dikembangkan juga “mobil class room’ dalam melayani warga belajar.
Penggunaan e-learning akan memudahkan kerja guru dan akan memperluas jumlah siswa yang terlayani. Karena dengan e-learning jangkauan pendidikan semakin luas sampai pelosok. Apalagi wilayah topografis Indonesia yang secara umum  sangat  luas untuk dapat ke tempat tersebut.
Dengan model pendidikan yang dikembangkan Dirjen PLS pusat menuntut guru melek tehnologi. Pemanfaatan tehnologi telah mempermudah proses belajar. Apalagi untuk daerah terpencil, terdepan dan terluar akan sangat terbantu dengan adanya tehnologi. Asal jangkaun internet bisa masuk akan mudah pembelajaran berbasis tehnologi informasi.
Pentingnya meningkatkan pelayanan pendidikan bagi siswa akan sangat membawa dampak yang positif bagi guru. Guru sangat terbantu dengan adanya penggunaan tehnologi informasi dalam pengajaran. Tidak hanya itu, peningkatan pelayanan dengan tehnologi informasi dan komunikasi akan bermanfaat:
 1. Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan masalah   pembelajaran yang dihadapi secara nyata.
 2.   Peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil;
 3.   Peningkatan profesionalan pendidik;
 4.  Penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian (Taniredja Tukiran,1;2012)


   Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya :

1.     Presentasi :
Pembelajaran bisa dilakukan melalui presentasi sehingga dapat menarik perhatian pelajar untuk lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik
  1. Cakupan Ilmu yang dipelajari semakin luas.
    Adanya internet sehingga informasi mengenai ilmu sangat luas di segala bidang keilmuan tidak hanya terbatas di buku pelajaran, di mulai dari MIPA, Olahraga, kesenian dan ilmu-ilmu lainnya
  2. Kelas Virtual
    Adanya internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
  3. Mempermudah sistem administrasi.
Dengan adanya tehnologi maka administrasi pendidikan yang manual bisa di segarkan dengan tehnologi untuk memperlancar proses administrasi pendidikan. Dengan cara ini akan lebih cepat dan bisa menghemat biaya dan tenaga.

Sedangkan manfaat lain dari tehnologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan yaitu:
1.       TIK sebagai keahlian dan kompetensi.
Maksudnya, penggunaan TIK harus proporsional atau TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuai dengan porsinya masing-masing.
2.       TIK sebagai infratruktur pembelajaran.
Infrastruktur pembelajaran di sini maksudnya adalah tersedianya bahanbelajar dalam format digital, jaringan adalah sekolah, sehingga belajar bisa dijangkau di mana saja dan kapan saja.
3.       TIK sebagai sumber bahan belajar.
Hal ini mengenai buku dan bahan belajar yang diperbaharui secara kontinyu dengan menggunakan teknologi. Karena tanpa teknologi,  pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang cukup lama
4.       TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran.
Seperti yang kita ketahui, fasilitas TIK sangat membantu proses pembelajaran. Contohnya, dalam menyampaikan informasi, dengan menggunakan fasilitas multimedia informasi akan cepat sampai ke peserta didik dengan lebih akurat karena dengan adanya berbagai fasilitas multidedia tersebut, peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuannya secara lebih luas.
5.       TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran.
TIK sangat mendukung dalam hal mengelola pembelajaran, karena pada dasarnya tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran yang tanpa henti.
6.        TIK sebagai sistem pendukung keputusan.
Dalam mengambil sebuah keputusan, setiap individu memiliki alasan tersendiri. Oleh sebab itu, diperlukan informasi berdasarkan fakta yang ada dalam mengambil sebuah keputusan.


            Ketrampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh (Taniredja Tukiran;2012 1). Dengan demikian guru dituntut selalu mengikuti ilmu pengetahuan, ketrampilan dan tehnologi yang berguna bagi pengajaran. Dengan mengikuti perkembangan ilmu,guru semakin bertambah pengetahuannya. Demikian juga dengan mengikuti ketrampilan dan kemajuan tehnologi, guru tidak gagap tehnologi dan terampil dalam pengajaran di sekolah.
John Mc Hale (1969), “The future of the future” yang terkenal ucapannya. “The future of the past is ih the future. The future of the present is in the past. The future of the future is in the present”( Wiryokusumo Iskandar;1982 139). (Masa depan masa depan" Yang terkenal ucapannya. "Masa depan adalah masa lalu ih masa depan. Masa depan sekarang ini di masa lalu. Masa depan masa depan ada di masa kini)
Tantangan terbesar dalam pendidikan adalah era globalisasi yang mendunia di segala lini kehidupan. Mampukah pendidikan mengimbanginya? Kemajuan tehnologi sangat cepat, sementara dunia pendidikan secara umum lambat merespon tantangan itu. Di sinilah peran guru sangat menentukan dalam percaturan global. Khususnya dalam rangka pemanfaatan tehnologi dan informasi untuk pendidikan. Menurut H.A.R Tilaar pendidikan meletakkan dasar – dasar dari karakteristik seorang tenaga kerja yang dibutuhkan terutama oleh masyarakat modern ( H.A.R Tilaar;1997 151)