Pendahuluan
Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya :
Ketrampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh (Taniredja Tukiran;2012 1). Dengan demikian guru dituntut selalu mengikuti ilmu pengetahuan, ketrampilan dan tehnologi yang berguna bagi pengajaran. Dengan mengikuti perkembangan ilmu,guru semakin bertambah pengetahuannya. Demikian juga dengan mengikuti ketrampilan dan kemajuan tehnologi, guru tidak gagap tehnologi dan terampil dalam pengajaran di sekolah.
Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru adalah tema tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
ini. Sebuah teman yang menarik untuk di kaji mengingat keberadaan guru sangat
sentral dalam pembangunan bangsa.
Dalam era globalisasi ini guru di tuntut lebih
jeli memanfaatkan peluang dan kemajuan tehnologi yang berkembang pesat dewasa
ini. Oleh karena itu ini menjadi kajian yang menarik untuk di bahas.
Penulis mencoba mengupas masalah itu dengan paper ini. Tentu saja
tulisan ini tidak sempurna,di sana – sini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan demi perbaikan tulisan di
masa mendatang
Pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan
masyarakat (Hamalik Oemar;1999 3). Ponit yang penting dari pengertian tentang
pendidika bahwa pendidikan adalah proses. Karena proses, maka pendidikan memerlukan
suatu tahapan rencana mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan,monitoring,
dan evaluasi. Artinya kegiatan pendidikan itu terstruktur karena mempunyai tujuan untuk
mempengaruhi dan “mengubah” manusia menjadi lebih baik.
Pendidikan,
dalam makna yang umum dapat di beri arti sebagai komunikasi terorganisasi dan
berkelanjutan yang disusun untuk menumbuhkan kegiatan belajar (Sudjana D;2004 3)
Dari pengertian pendidikan tersebut tersirat usaha sadar untuk menumbuhkan/
membangkitkan sebuah aktifitas yang itu disebut dengan kegiatan belajar. Tentu
saja dalam menumbuhkan aktifitas ada usaha – usaha yang terencana dan terukur.
Usaha – usaha inilah yang disebut sebagai komunikasi terorganisasi dan
berkelanjutan. Disebut berkelanjutan karena usaha itu tidak sekali jadi. Akan
tetapi merupakan suatu proses, terencana dan meningkat dari waktu ke
waktu.
Ada tiga komponen yang penting dalam keberhasilan
pendidikan. Ketiga komponen itu saling bersinergi, saling erat hubungannya.
Satu saja dari komponen itu terganggu maka akan mempengaruhi pendidikan itu
sendiri. Ketiga komponen pendidikan itu adalah; sekolah, lingkungan dan
keluarga. Ketiga komponen ini berperan aktif dalam keberhasilan suatu
pendidikan. Sekolah adalah salah satu
komponen yang penting di dalam proses pendidikan. Dalam sekolah terdapat guru
yang berperan aktif dan utama dalam keberhasilan pendidikan. Dalam kajian kali
ini akan di bahas mengani peran guru dalam pendidikan, khususnya bila di
kaitkan dengan pemanfaatan tehnologi informasi dalam pendidikan.
Dalam
proses pendidikan tidak terlepas yang namanya guru. Dialah penggerak utama
pendidikan. Perannya sangat strategis, karena seorang guru sebagai pelaku utama
pendidikan. Proses belajar mengajar sangat erat kaitannya dengan aktifitas
guru. Bisa dikatakan bahwa setiap proses pendidikan memerlukan peran seorang
guru/pendidik yang mumpumi. Bahkan ketika
membaca buku saja ada “guru” yang mengajarkan. Tentu saja tidak langsung
seperti di kelas. Namun dari uraian tersebut di atas tersirat bahwa guru adalah pelaku yang penting di dalam proses
pendidikan.
Guru
yang baik akan mempersiapkan materi untuk diajarkan kepada murid. Perencanaan
pembelajaran adalah hal yang sangat perlu dipersiapkan dalam mengajar suatu
mata pelajaran di kelas. Ini termasuk tugas utama seorang guru dalam
pendidikan. Dalam perencaan perencaan pembelajaran juga mencantumkan evaluasi
pelajaran misalnya, ulangan harian, ujian tengah semester, ujian semester. Dan
yang tak kalah penting adalah pemanfaatan media di dalam pembelajaran yang akan
di lakukan.
Dalam
era tehnologi ini manusia sangat dimanjakan dengan kemajuan tehnologi yang
begitu memudahkan. Begitu juga dalam dunia pendidikan, guru kini dimudahkan dengan
kemajuan tehnologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung dan sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar. Dalam paper kali ini akan dibahas mengenai
peran kemajuan Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan untuk
meningkatkan profesionalme guru.
Pembahasan
Pada
masa revolusi banyak rakyat muda belia yang terjun dalam peperangan merebut
kemerdekaan. Pada tahun sekitar 1950 dimulaikan sarana radio sebagai media menyajikan
bahan pembelajaran (Miarso Yusufhadi;2003 147). Cara ini dianggap efektif
karena pada waktu itu sangat sedikit proses belajar mengajar diselenggarakan di
dalam sekolah. Sebab pada masa yang belum stabil penyelanggaraan pendidikan
belum bisa bertumpu pada sekolah. Faktor keamanan menjadi hal yang penting pada
masa itu. Dengan radio proses belajar mengajar menjadikan pembelajaran yang
tidak langsung. Namun usaha itu tidak mematahkan semangat para guru dan murid
yang tersebar. Justru dari situ bisa membuktikan bawa di tengah keterbatasan
yang ada usaha pendidikan tetap dilakukan dan diperhatikan.
Pada
masa orde baru secara eksplisit tertuang dalam Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
Dalam Pelita I dicantumkan secara eksplisit digunakannya siaran radio dan
televisi untuk peningkatan mutu dan pemerataan kesempatan pendidikan(Miarso
Yusufhadi;2003 147). Dalam penerapan selanjutnya berkembanglah dengan pesat,
antara lain dengan dikembangkannya dengan sistem pendidikan terbuka (SLTP
Terbuka,Madrasah Tsanawiyah Terbuka, Universitas Terbuka), penggunaan radio
untuk penataran guru, sistem belajar mandiri untuk meningkatkan kualitas guru
sekolah dasar (SD) dan sistem pelatihan jarak jauh yang pengembangannya
dikoordinasikan oleh IDLN (Indonesian Distance Learning Network)
Semua
bentuk tehnologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu
tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan
usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang
ada (Miarso Yusufhadi;2003 151). Dalam praktek pendidikan tehnologi telah
mempermudah guru dalam proses belajar mengajar. Penyampaian materi yang dipoles
dengan tehnologi memperingan tugas guru dalam proses pendidikan. Selain itu
dengan tehnologi bisa mengefektifkan dalam proses belajar dan menghemat proses
belajar mengajar. Karena guru akan terbantu dengan penggunaan tehnologi
informasi.
Dengan
pemanfaatan tehnologi akan membuat guru menjadi profesional. Karena akan
mumpuni dalam mengajar dan efektif dalam
pencapaian tujuannya. Menurut Ki Supriyoko,M.Pd guru yang baik, dalam hal ini
adalah guru dengan kepemilikan profesionalisme yang memadai, merupakan
persyaratan mutlak bagi terselenggarannya proses pendidikan yang baik (Ki
Supriyoko;2003 xxiii). Ini sejalan pendapat Prof Dr H Tukiran Taniredja yang
mengatakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat di tempuh
dengan berbagai cara, antara lain peningkatan bekal siswa baru, peningkatan
kompetensi guru, peningkatan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran
dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan
penyediaan sarana belajar ( Taniredja Tukiran;2012 1)
Direktorat
Jendral Pendidikan Luar Sekolah dalam
mengembangkan jangkauan pendidikan juga memiliki model layanan pendidikan yang
berbasis tehnologi. Dalam proses pendidikan, diterapkannya e-learning. Yaitu
pendidikan kesetaraan secara “online” sebagai alternatif bagi peserta didik
yang relatif sulit untuk bertemu langsung dengan tutor atau meninggalkan tempat
kerjanya. Selain itu dikembangkan juga “mobil class room’ dalam melayani warga
belajar.
Penggunaan
e-learning akan memudahkan kerja guru dan akan memperluas jumlah siswa yang
terlayani. Karena dengan e-learning jangkauan pendidikan semakin luas sampai
pelosok. Apalagi wilayah topografis Indonesia yang secara umum sangat
luas untuk dapat ke tempat tersebut.
Dengan
model pendidikan yang dikembangkan Dirjen PLS pusat menuntut guru melek
tehnologi. Pemanfaatan tehnologi telah mempermudah proses belajar. Apalagi
untuk daerah terpencil, terdepan dan terluar akan sangat terbantu dengan adanya
tehnologi. Asal jangkaun internet bisa masuk akan mudah pembelajaran berbasis
tehnologi informasi.
Pentingnya
meningkatkan pelayanan pendidikan bagi siswa akan sangat membawa dampak yang
positif bagi guru. Guru sangat terbantu dengan adanya penggunaan tehnologi
informasi dalam pengajaran. Tidak hanya itu, peningkatan pelayanan dengan
tehnologi informasi dan komunikasi akan bermanfaat:
1.
Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan masalah pembelajaran yang dihadapi secara nyata.
2. Peningkatan kualitas masukan, proses dan
hasil;
3. Peningkatan profesionalan pendidik;
4. Penerapan prinsip pembelajaran berbasis
penelitian (Taniredja Tukiran,1;2012)
Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya :
1. Presentasi :
Pembelajaran bisa dilakukan melalui presentasi sehingga dapat menarik perhatian pelajar untuk lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik
Pembelajaran bisa dilakukan melalui presentasi sehingga dapat menarik perhatian pelajar untuk lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik
- Cakupan Ilmu
yang dipelajari semakin luas.
Adanya internet sehingga informasi mengenai ilmu sangat luas di segala bidang keilmuan tidak hanya terbatas di buku pelajaran, di mulai dari MIPA, Olahraga, kesenian dan ilmu-ilmu lainnya - Kelas Virtual
Adanya internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. - Mempermudah
sistem administrasi.
Dengan
adanya tehnologi maka administrasi pendidikan yang manual bisa di segarkan
dengan tehnologi untuk memperlancar proses administrasi pendidikan. Dengan cara
ini akan lebih cepat dan bisa menghemat biaya dan tenaga.
Sedangkan manfaat lain dari tehnologi informasi dan komunikasi
dalam pendidikan yaitu:
1.
TIK sebagai keahlian dan kompetensi.
Maksudnya, penggunaan TIK harus
proporsional atau TIK
bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuai dengan porsinya
masing-masing.
2.
TIK sebagai infratruktur pembelajaran.
Infrastruktur pembelajaran di sini maksudnya adalah tersedianya
bahanbelajar dalam
format digital, jaringan adalah
sekolah, sehingga belajar bisa dijangkau di mana saja dan kapan saja.
3.
TIK sebagai sumber bahan belajar.
Hal ini mengenai buku dan bahan belajar yang diperbaharui secara
kontinyu dengan menggunakan teknologi. Karena tanpa teknologi,
pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang cukup lama
4.
TIK sebagai alat bantu dan fasilitas
pembelajaran.
Seperti yang kita ketahui, fasilitas TIK sangat membantu proses pembelajaran.
Contohnya, dalam menyampaikan informasi, dengan menggunakan fasilitas
multimedia informasi akan cepat sampai ke peserta didik dengan lebih akurat
karena dengan adanya berbagai fasilitas multidedia tersebut, peserta didik
lebih termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuannya secara lebih
luas.
5.
TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran.
TIK sangat mendukung dalam hal mengelola
pembelajaran, karena pada dasarnya tiap individu memerlukan dukungan
pembelajaran yang tanpa henti.
6.
TIK
sebagai sistem pendukung keputusan.
Dalam mengambil sebuah keputusan, setiap individu
memiliki alasan tersendiri. Oleh sebab itu, diperlukan informasi berdasarkan
fakta yang ada dalam mengambil sebuah keputusan.
Ketrampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh (Taniredja Tukiran;2012 1). Dengan demikian guru dituntut selalu mengikuti ilmu pengetahuan, ketrampilan dan tehnologi yang berguna bagi pengajaran. Dengan mengikuti perkembangan ilmu,guru semakin bertambah pengetahuannya. Demikian juga dengan mengikuti ketrampilan dan kemajuan tehnologi, guru tidak gagap tehnologi dan terampil dalam pengajaran di sekolah.
John
Mc Hale (1969), “The future of the future” yang terkenal ucapannya. “The future
of the past is ih the future. The future of the present is in the past. The
future of the future is in the present”( Wiryokusumo Iskandar;1982 139). (Masa
depan masa depan" Yang terkenal ucapannya. "Masa depan adalah masa
lalu ih masa depan. Masa depan sekarang ini di masa lalu. Masa depan masa depan
ada di masa kini)
Tantangan
terbesar dalam pendidikan adalah era globalisasi yang mendunia di segala lini
kehidupan. Mampukah pendidikan mengimbanginya? Kemajuan tehnologi sangat cepat,
sementara dunia pendidikan secara umum lambat merespon tantangan itu. Di sinilah
peran guru sangat menentukan dalam percaturan global. Khususnya dalam rangka
pemanfaatan tehnologi dan informasi untuk pendidikan. Menurut H.A.R Tilaar
pendidikan meletakkan dasar – dasar dari karakteristik seorang tenaga kerja
yang dibutuhkan terutama oleh masyarakat modern ( H.A.R Tilaar;1997 151)